Kemenkes Sebut Kasus Polio di Indonesia hanya 1, Bukan 4
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kasus polio yang teridentifikasi di Indonesia hanya satu. Sebelumnya, Kemenkes menyebut terdapat empat kasus polio di Tanah Air.
Ini karena dari tiga kasus baru polio yang ditemukan tidak mengalami lumpuh layuh. Karena itu, ketiga kasus tersebut tidak dikategorikan sebagai positif polio.
"Memang benar ditemukan virus polio di feses ketiga anak tersebut. Tapi, karena tidak mengalami lumpuh layuh, mereka tidak dikategorikan konfirmasi polio," jelas Kepala Tim Kerja Surveilans Imunisasi dan PD31 Kemenkes Endang Budi Hastuti dalam Webinar Meet the Expert, Jumat (25/11/2022).
Endang menjelaskan bahwa kondisi ketiga anak tersebut kini sehat dan tidak mengalami gejala berarti, termasuk lumpuh layuh. Pasalnya, ketiganya tidak masuk dalam kategori konfirmasi polio.
Temuan tiga anak dengan feses positif polio ini merupakan hasil surveilans yang dilakukan Kemenkes di daerah Pidie, Aceh yang kini ditetapkan sebagai wilayah KLB polio.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap feses 19 anak, didapati tiga anak fesesnya positif virus polio, namun ketiganya tidak lumpuh layuh," jelas Endang.
Ke-19 anak tersebut teridentifikasi adalah anak usia kurang dari 5 tahun yang tinggal di Kabupaten Pidie. Pemeriksaan feses yang dilakukan adalah targeted healthy stools Samping sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril kembali menegaskan bahwa kini kasus konfirmasi polio di Indonesia hanya ada satu kasus. Tiga kasus yang sebelumnya tidak dimasukkan ke kategori konfirmasi polio.
"Jadi, cuma satu ya bukan empat total kasusnya. Satu pasien yang memang sudah dikonfirmasi polio terbukti ditemukan virus polio di fesesnya dan alami kelumpuhan," ujar Syahril.
Ini karena dari tiga kasus baru polio yang ditemukan tidak mengalami lumpuh layuh. Karena itu, ketiga kasus tersebut tidak dikategorikan sebagai positif polio.
"Memang benar ditemukan virus polio di feses ketiga anak tersebut. Tapi, karena tidak mengalami lumpuh layuh, mereka tidak dikategorikan konfirmasi polio," jelas Kepala Tim Kerja Surveilans Imunisasi dan PD31 Kemenkes Endang Budi Hastuti dalam Webinar Meet the Expert, Jumat (25/11/2022).
Endang menjelaskan bahwa kondisi ketiga anak tersebut kini sehat dan tidak mengalami gejala berarti, termasuk lumpuh layuh. Pasalnya, ketiganya tidak masuk dalam kategori konfirmasi polio.
Temuan tiga anak dengan feses positif polio ini merupakan hasil surveilans yang dilakukan Kemenkes di daerah Pidie, Aceh yang kini ditetapkan sebagai wilayah KLB polio.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap feses 19 anak, didapati tiga anak fesesnya positif virus polio, namun ketiganya tidak lumpuh layuh," jelas Endang.
Ke-19 anak tersebut teridentifikasi adalah anak usia kurang dari 5 tahun yang tinggal di Kabupaten Pidie. Pemeriksaan feses yang dilakukan adalah targeted healthy stools Samping sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril kembali menegaskan bahwa kini kasus konfirmasi polio di Indonesia hanya ada satu kasus. Tiga kasus yang sebelumnya tidak dimasukkan ke kategori konfirmasi polio.
"Jadi, cuma satu ya bukan empat total kasusnya. Satu pasien yang memang sudah dikonfirmasi polio terbukti ditemukan virus polio di fesesnya dan alami kelumpuhan," ujar Syahril.
(dra)